Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: – Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis. – Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat. – Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. – Materi pelajaran digunakan sistem modul. – Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic. – Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri. – Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman. – Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar tidak menghukum. – Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah. – Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu) – Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan. – Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping . – Mementingkan kebutuhan ya
Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada waktu keluarnya teori S-R. Pada waktu keluarnya teori-teori S-R. pada waktu itu model kondisian klasik dari Pavlov telah memberikan pengaruh yang kuat pada pelaksanaan penelitian. Istilah-istilah seperti cues (pengisyratan), purposive behavior (tingkah laku purposive) dan drive stimuli (stimulus dorongan) dikemukakan untuk menunjukkan daya suatu stimulus untuk memunculkan atau memicu suatu respon tertentu. Skinner tidak sependapat dengan pandangan S-R dan penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendur. Menurut Skinner penjelasan S-R tentang terjadinya perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungannya. Bukan begitu, banyak tingkah laku menghasilkan perubahan atau konsekuensi pada lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap organisme dan dengan begitu mengubah kemungkinan organisme itu merespon nanti