Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
– Bahan yang dipelajari
dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
– Hasil berlajar harus
segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar
diperkuat.
– Proses belajar harus
mengikuti irama dari yang belajar.
– Materi pelajaran
digunakan sistem modul.
– Tes lebih ditekankan
untuk kepentingan diagnostic.
– Dalam proses
pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
– Dalam proses
pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
– Dalam pendidikan
mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar tidak
menghukum.
– Tingkah laku yang
diinginkan pendidik diberi hadiah.
– Hadiah diberikan
kadang-kadang (jika perlu)
– Tingkah laku yang
diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai tujuan.
– Dalam pembelajaran
sebaiknya digunakan shaping.
– Mementingkan kebutuhan
yang akan menimbulkan tingkah laku operan.
– Dalam belajar mengajar
menggunakan teaching machine.
– Melaksanakan mastery
learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut waktunya
masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik atau tamat
sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi kompleks.
D. ANALISIS PERILAKU
TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
Banyak aplikasi Pengkondisian operan telah dilakukan
diluar riset laboratorium, antara lain dikelas, rumah, setting bisnis,
rumah sakit, dan tempat lain di dunia nyata.
Analisis Perilaku
terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk
mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku yang penting
dalam bidang pendidikan yaitu
- Meningkatkan perilaku yang diinginkan.
- Menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukkan (shaping).
- Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
Meningkatkan perilaku
yang diharapkan
Lima strategi pengkondisian operan dapat dipakai untuk
meningkatkan perilaku anak yang diharapkan yaitu:
– Memilih Penguatan
yang efektif: tidak semua penguatan akan sama efeknya bagi anak.
Analisis perilaku terapan menganjurkan agar guru mencari tahu penguat apa yang
paling baik untuk anak, yakni mengindividualisasikan penggunaan penguat
tertentu. Untuk mencari penguatan yang efektif bagi seorang anak, disarankan
untuk meneliti apa yang memotivasi anak dimasa lalu, apa yang dilakukan murid
tapi tidak mudah diperolehnya, dan persepsi anak terhadap manfaat dan nilai
penguatan. Penguatan alamiah seperti pujian lebih dianjurkan ketimbang penguat
imbalan materi, seperti permen, mainan dan uang.
– Menjadikan
penguat kontingen dan tepat waktu: agar penguatan dapat efektif,
guruharus memberikan hanya setelah murid melakukan perilaku tertentu. Analisis
perilaku terapan seringkali menganjurkan agar guru membuat pernyataan
”jika…maka”. penguatan akan lebih efektif jika diberikan tepat pada waktunya,
sesegera mungkin setelah murid menjalankan tindakan yang diharapkan. Ini akan
membantu anak melihat hubungan kontingensi antar-imbalan dan perilaku mereka.
Jika anak menyelesaikan perilaku sasaran (seperti mengerjakan sepuluh soal
matematika) tapi guru tidak memberikan waktu bermain pada anak, maka anak itu
mungkin akan kesulitan membuat hubungan kontingensi.
– Memilih jadwal penguatan
terbaik:menyusun jadwal penguatan menentukan kapan suatu respons akan
diperkuat. Empat jadwal penguatan utama adalah
a) Jadwal rasio tetap:
suatu perilaku diperkuat setelah sejumlah respon.
b) Jadwal rasio
variabel : suatu perilaku
diperkuat setelah terjadi sejumlah respon, akan tetapi tidak berdasarkan basis
yang dapat diperidiksi.
c) Jadwal interval –
tetap : respons tepat pertama setelah beberapa waktu akan
diperkuat.
d) Jadwal interval –
variabel : suatu respons diperkuat setelah sejumlah variabel
waktu berlalu.
– Menggunakan
Perjanjian. Perjanjian (contracting) adalah menempatkan
kontigensi penguatan dalam tulisan. Jika muncul problem dan anak tidak
bertindak sesuai harapan, guru dapat merujuk anak pada perjanjian yang mereka
sepakati. Analisis perilaku terapan menyatakan bahwa perjanjian kelas harus
berisi masukan dari guru dan murid. Kontrak kelas mengandung pernyataan ”jika…
maka” dan di tandatangani oleh guru dan murid, dan kemudian diberi tanggal.
– Menggunakan
penguatan negatif secara efektif:dalam pengutan negatif, frekuensi
respons meningkat karena respon tersebut menghilangkan stimulus yang
dihindari.seorang guru mengatakan”Pepeng, kamu harus menyelesaikan PR mu dulu
diluar kelas sebelum kamu boleh masuk kelas ikut pembelajaran” ini berarti seorang
guru menggunakan penguatan negatif.
Menggunakan dorongan (prompt)
dan pembentukan (shapping)
Prompt (dorongan) adalah stimulus
tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum respons dan meningkatkan
kemungkinan respon tersebut akan terjadi. Shapping (pembentukan)
adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat perilaku sasaran.
Mengurangi perilaku
yang tidak diharapkan
Ketika guru ingin mengurangi perilaku yang tidak
diharapkan (seperti mengejek, mengganggu diskusi kelas, atau sok pintar) yang
harus dilakukan berdasarkan analisis perilaku terapan adalah
– Menggunakan Penguatan
Diferensial.
– Menghentikan penguatan
(pelenyapan)
– Menghilangkan stimuli
yang diinginkan.
– Memberikan stimuli
yang tidak disukai (hukuman)
Komentar
Posting Komentar