Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Definisi Integrated Assessment

Kata integrated dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia  yaitu integrasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Assessment atau penilaian merupakan proses pengumpulan informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel penting pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. Jadi, integrated assessment dapat  diartikan sebagai suatu proses pengumpulan informasi yang menggabungkan dua hal yang berbeda untuk dinilai secara bersamaan. Menurut Reni et al. (2013), integrated assessment merupakan sebuah penilaian terintegrasi yang mengintegrasikan dua bentuk penilaian, misalnya penilaian keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir analitis. Integrated assessment ini, setiap soal memiliki dua indikator yaitu indikator keterampilan proses sains dan indikator kemampuan berpikir analitis. Jadi, yang dimaksud dengan integrated ass

Keabsahan Data pada Penelitian Deskriptif Kualitatif

Setelah data diperoleh dan peneliti meninggalkan lokasi penelitian, perlu dilakukan uji keabsahan data dengan beberapa prosedur berikut. a.       Triangulasi Berdasarkan informasi dari laporan ilmiah terseburt, triangulasi data dilakukan dengan cara berikut. 1)       Peneliti m embandingkan data hasilpengamatandenganhasilwawancara dan memeroleh informasi bahwa ekspresi rambut gimbal memiliki pola yang konsisten serta memiliki cara ekspresi pada rentang usia tertentu . 2)       Wawancara dilakukan pada sejumlah keluarga yang masih memiliki hubungan kerabat atau keluarga dengan subyek yang diteliti, dan membandingkan hasilnya antara keluarga satu dengan yang lain. 3)       Melalui informan, peneliti m embandingkan jawaban wawancara yang dikatakanoleh keluarga subyekketika situasipenelitiandengan jawaban subyek ketika tanpa kehadiran peneliti. 4)       Peneliti m embandingkanhasilwawancaradenganisidokumen yang berkaitan , terdapat pola yang konsisten. b.       An

Permasalahan dalam Pengembangan Berpikir Divergen selama Pembelajaran di SD

Menurut Bambang Subali (2013:13) pembelajaran IPA dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pengembangan berpikir kritis dapat dilakukan dengan membiasakan pertanyaan divergen dalam setiap aspek. Selama ini proses pembelajaran yang masih dilakukan dikelas pada tingkatan Sekolah dasar telah diperkenalkan berbagai model pembelajaran seperti inquiry,  pembelajaran kooperatif dan berbagai model pembelajaran yang lain, akan tetapi dalam praktek dikelas hal tersebut masih kurang diterapkan sehingga guru kembali menggunakan pola pengajaran tradisonal yang bersifat “ teacher center " akibatnya tidak menggunakan asas aktivitas dalam proses pembelajaran. Selain itu selama proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berorientasi hanya pada satu jawaban terpusat yang  memiliki kriteria baik dan benar sehingga selama pembelajaran berlangsung siswa digiring melalui bentuk pernyataan tertutup. Dalam bentuk soal evaluasi disajikan dalam pelaksanaan

PENGERTIAN PENILAIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Dalam dunia pendidikan, penilaian atau asesmen ( assessment ) diartikan sebagai prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi untuk mengukur taraf pengetahuan dan keterampilan subjek didk yang hasilnya akan digunakan untuk keperluan evaluasi.  Informasi adalah data yang diperoleh melalui pengukuran dan nonpengukuran termasuk di dalamnya dengan melakukan observasi kelas, menggunakan tes yang standar atau tes buata guru, proyek, dan protofolio subjek belajar ( Assessment is a process of  gathering information to measure a student’s level of knowledge and/or skill. Assessment  can incorporate many methods including classroom observation, standardized tests,  teacher-developed tests, classroom projects, and portofolios of student work ).   Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi dari program yang bersangkutan. Dalam hal ini termasuk di dalamnya untuk mengetahui keberhasilan seluruh su

Kemampuan Berpikir Analitis

Menurut Richards J. Heuer Jr. (1999: 2) menjelaskan bahwa “ Thinking analytically is a skill like carpentry or driving a car. It can be taught, it can be learned, and it can improve with practice. But like many other skills, such as riding a bike, it is not learned by sitting in a classroom and being told how to do it. Analysts learn by doing”. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa kemampuan berpikir analitis adalah keterampilan seperti halnya keterampilan tukang kayu atau mengendarai sebuah mobil. Hal ini dapat diajarkan, bisa dipelajari, dan dapat diimprovisasi dengan praktikum. Akan tetapi, seperti banyak keterampilan lain, seperti menaiki sepeda, hal ini tidak dipelajari hanya dengan duduk di kelas tetapi dengan melakukannya. Selanjutnya dalam mempelajari kemampuan berpikir analitis hanya dengan melakukannya dan mempraktikkanya langsung.  Salah satu aspek kognitif dalam taksonomi Bloom yang menempati urutan keempat setelah pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi adalah aspek anal

advertisement