Langsung ke konten utama

Pengembangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Validasi Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Wonosari Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

Berikut ini adalah abstrak atau kutipan dari jurnal ilmiah (english) berbayar/ tesis/skripsi/artikel yang dapat Anda miliki secara utuh (full paper) dengan menghubungi admin ~~

Judul: Pengembangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Validasi Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Wonosari Menggunakan Metode AHP-TOPSIS



Kemiskinan menjadi salah satu masalah bagi pemerintah Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia melalui Dinas Kementrian Sosial melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pendamping lapangan program PKH di Kecamatan Wonosari, selama ini data yang digunakan PKH dari Badan Pusat Statistik (BPS) tidak up to date sehingga menyebabkan masih banyak warga yang tergolong sangat miskin tidak mendapat mendapat bantuan PKH sedangkan warga yang bukan tergolong warga sangat miskin justru mendapatkan bantuan PKH. Untuk mengatasi hal tersebut Pendamping lapangan bersama Pemda setempat berusaha memfilter peserta penerima PKH, namun pendamping lapangan belum memiliki ketentuan dalam menentukan batasan nilai dari kriteria tersebut. Dalam penelitian ini sistem rekomendasi menggunakan metode AHP-TOPSIS. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot prioritas 12 kriteria dengan memperhatikan konsistensi bobot kemudian perankingan peserta menggunakan metode TOPSIS dengan mengutamakan pemilihan berdasarkan jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dengan solusi ideal negatif. Tujuan penelitian ini membantu memberikan rekomendasi penerima PKH. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang memberikan keluaran berupa perankingan calon peneraima PKH. Dari hasil pengujian black box dan white box menyatakan bahwa sistem sudah berjalan dengan baik. Sedangkan hasil pengujian usability rata-rata nilai System Usability Scale SUS adalah  82.5 termasuk ke dalam kategori acceptable.


Kata kunci: AHP, Program Keluarga Harapan, sistem pendukung keputusan,
TOPSIS.

Komentar

  1. Boleh minta laporan nya mas buat skripsi sama programnya

    BalasHapus
  2. Ihamazmi05@gmail.com
    Itu email saya mohon kirim ke email saya. Terima kasih .mohon bantuannya

    BalasHapus
  3. boleh minta laporannya mas ??
    buat bandingin sama laporan saya, soalnya saya juga ngankat studi kasus pkh juga. tapi cuma pakai metode topsis saja.
    ini email saya nasiramak@gmail.com

    terima kasih

    BalasHapus
  4. boleh minta laporannya mas ??
    buat bandingin sama laporan saya, soalnya saya juga ngankat studi kasus pkh juga. tapi cuma pakai metode topsis saja.
    ini email saya nasiramak@gmail.com

    terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

advertisement

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Kurikulum Indonesia tahun 1952

ZonaSainsKita~ Kurikulum 1952 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1947, dimana kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran.Karena itu, kurikulum 1952 lebih dikenal sebagai  Rencana Pelajaran Terurai 1952 . Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sudah digunakan pada masa tersebut. Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.Bahkan dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya.Hal ini terjadi sampai tahun 1949.Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-un

Sejarah Kurikulum Indonesia: Rencana Pendidikan 1964

Landasan pengembangan Kurikulum 1964 Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968/ 19 69. Struktur dan materi kurikulum pada periode tersebut di SD dan SMP tidak banyak mengalami perubahan kecuali pada kurikulum mata pelajaran Kewarganegaraan dan Sejarah yang diperbaharui karena perubahan politik, seperti masuknya Manipol Usdek dalam kurikulum 1964. Sebagai bagian dari Pendidikan Kewarganegaraan dan diubahnya materi Pendidikan Kewarganegaraan pada er a Orde Baru ( Kurikulum 1968 ) menjadi Pendidikan Moral Pancasila. Pada kurikulum 1968/1969 di tingkat SMA terjadi perubahan penjurusan dan struktur kurikulum antara tahun 1950, 1964 dan 1968/1968 . Pada sekitar tahun 1963, terjadi revolusi di segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusunlah Rencana Pendidikan yang dimaksudkan dalam rangka pembinaan bangsa. Latar belakang dan dasar pemikiran penyusunan Rencana Pendidikan ini adalah agar bangsa yang

Tokoh-tokoh Psikologi Gestalt

1.         Max Wertheimer (1880-1943) Max Wertheimer adalah tokoh tertua dari tiga serangkai pendiri aliran psikologi Gestalt. Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880. Ia mendapat gelar Ph.D nya di bawah bimbingan Oswald Kulpe. Antara tahun 1910-1916, ia bekerja di Universitas Frankfurt di mana ia bertemu dengan rekan-rekan pendiri aliran Gestalt yaitu, Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Bersama-sama dengan Wolfgang Koehler (1887-1967) dan Kurt Koffka (1887-1941) melakukan eksperimen yang akhirnya menelurkan ide Gestalt. Tahun 1910 ia mengajar di Univeristy of Frankfurt bersama-sama dengan Koehler dan Koffka yang saat itu sudah menjadi asisten di sana. Konsep pentingnya : Phi phenomenon, yaitu bergeraknya objek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia melakukan interpretasi. Weirthmeir menunjuk pada proses interpretasi dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini terjad