Langsung ke konten utama

Keabsahan Data pada Penelitian Deskriptif Kualitatif


deskriptif kualitatif

Setelah data diperoleh dan peneliti meninggalkan lokasi penelitian, perlu dilakukan uji keabsahan data dengan beberapa prosedur berikut.

a.      Triangulasi
Berdasarkan informasi dari laporan ilmiah terseburt, triangulasi data dilakukan dengan cara berikut.
1)      Peneliti membandingkan data hasilpengamatandenganhasilwawancara dan memeroleh informasi bahwa ekspresi rambut gimbal memiliki pola yang konsisten serta memiliki cara ekspresi pada rentang usia tertentu.
2)      Wawancara dilakukan pada sejumlah keluarga yang masih memiliki hubungan kerabat atau keluarga dengan subyek yang diteliti, dan membandingkan hasilnya antara keluarga satu dengan yang lain.
3)      Melalui informan, peneliti membandingkanjawaban wawancara yang dikatakanolehkeluarga subyekketikasituasipenelitiandenganjawaban subyek ketika tanpa kehadiran peneliti.
4)      Peneliti membandingkanhasilwawancaradenganisidokumen yang berkaitan, terdapat pola yang konsisten.

b.      Analisis kasus negatif
Tanggapan negatif yang melemahkan data hasil penelitian didapatkan peneliti dari sesama akademisi, yang mengatakan bahwa rambut gimbal terjadi karena subyek jarang membasahi rambut akibat udara Dieng yang dingin. Tanggapan lain yang melemahkan yaitu kurang adanya datapenelitian tingkat sel molekuler (DNA) dari subyek penelitian.

c.       Pemeriksaan teman sejawat
  Pemeriksaan teman sejawat dilakukan peneliti dengan berkonsultasi pada pembimbing dan melakukan diskusi dengan sesama akademisi yang meneliti permasalahan genetika. Hasilnya, data justru dikuatkan dan didukung oleh sesama akademisi untuk diperdalam lagi penelitiannya.

d.      Transkripsi
Hasil wawancara dalam penelitian ini tidak ditranskripsikan, melainkan hanya mengandalkan hasil rekaman dan catatan wawancara. Selain itu, emosi dan gerak-gerik subyek yang diwawancara tidak terekan melalui transkripsi.

e.      Pengorganisasian data
Karena transkripsi tidak dilakukan, pengorganisasian data hanya dilakukan berdasarkan hasil rekaman wawancara. Data yang relevan dipilah dari data yang kurang penting (direduksi), selanjutnya data dikelompokkan pada kategori tertentu sebelum akhirnya diberi kode (koding).


Komentar

advertisement

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Kurikulum Indonesia tahun 1952

ZonaSainsKita~ Kurikulum 1952 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1947, dimana kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran.Karena itu, kurikulum 1952 lebih dikenal sebagai  Rencana Pelajaran Terurai 1952 . Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sudah digunakan pada masa tersebut. Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.Bahkan dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya.Hal ini terjadi sampai tahun 1949.Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-un

Sejarah Kurikulum Indonesia: Rencana Pendidikan 1964

Landasan pengembangan Kurikulum 1964 Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968/ 19 69. Struktur dan materi kurikulum pada periode tersebut di SD dan SMP tidak banyak mengalami perubahan kecuali pada kurikulum mata pelajaran Kewarganegaraan dan Sejarah yang diperbaharui karena perubahan politik, seperti masuknya Manipol Usdek dalam kurikulum 1964. Sebagai bagian dari Pendidikan Kewarganegaraan dan diubahnya materi Pendidikan Kewarganegaraan pada er a Orde Baru ( Kurikulum 1968 ) menjadi Pendidikan Moral Pancasila. Pada kurikulum 1968/1969 di tingkat SMA terjadi perubahan penjurusan dan struktur kurikulum antara tahun 1950, 1964 dan 1968/1968 . Pada sekitar tahun 1963, terjadi revolusi di segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusunlah Rencana Pendidikan yang dimaksudkan dalam rangka pembinaan bangsa. Latar belakang dan dasar pemikiran penyusunan Rencana Pendidikan ini adalah agar bangsa yang

Tokoh-tokoh Psikologi Gestalt

1.         Max Wertheimer (1880-1943) Max Wertheimer adalah tokoh tertua dari tiga serangkai pendiri aliran psikologi Gestalt. Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880. Ia mendapat gelar Ph.D nya di bawah bimbingan Oswald Kulpe. Antara tahun 1910-1916, ia bekerja di Universitas Frankfurt di mana ia bertemu dengan rekan-rekan pendiri aliran Gestalt yaitu, Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Bersama-sama dengan Wolfgang Koehler (1887-1967) dan Kurt Koffka (1887-1941) melakukan eksperimen yang akhirnya menelurkan ide Gestalt. Tahun 1910 ia mengajar di Univeristy of Frankfurt bersama-sama dengan Koehler dan Koffka yang saat itu sudah menjadi asisten di sana. Konsep pentingnya : Phi phenomenon, yaitu bergeraknya objek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia melakukan interpretasi. Weirthmeir menunjuk pada proses interpretasi dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini terjad