ZonaSainsKita~
Ilmu pengetahuan
yang dimiliki manusia berasal dari pengetahuan manusia tentang alam sekitarnya.
Pengetahuan manusia dibangun atas kerja sama antara subjek yang mengetahui dan
objek yang diketahui, sehingga terdapat adanya kesatuan atau kemanunggalan
antara subjek dan objek. Namun, kemanunggalan antara subjek dan objek tidaklah
sempurna dan mutlak. Oleh karena itu, pengetahuan manusia juga tidak sempurna
dan juga tidak mutlak (relatif).
Hal itu terjadi karena dua alasan, yaitu
subjek memiliki keterbatasan daya inderawi dan daya intelektualnya dan objek
yang diketahui juga tidak sederhana (kompleks). Atau dengan kata lain,
pengetahuan manusia tentang sesuatu objek tidak pernah total, selalu ada yang
tak terungkap. Dengan adanya keterbatasan pengetahuan manusia itu, maka ilmu
yang merupakan hasil sistematis dari pengetahuan yang didapat manusia tentu juga
memiliki keterbatasan. Selama manusia tidak menemukan pengetahuan baru, maka
ilmu pengetahuan tidak akan maju atau berkembang (Ahmad Dardiri, 2014: 5-8)
Ilmu pengetahuan
terdiri dari ilmu pengetahuan alam (Natural
Sciences) dan ilmu pengetahuan sosial (Social
Sciences). Keduanya tidak selalu memberikan jawaban yang memuaskan terhadap
masalah-masalah manusia dan keterbatasan inilah yang memerlukan bantuan
filsafat. Filsafat mampu menjawab beberapa masalah yang tidak dapat dijawab
oleh ilmu pengetahuan, misalnya tentang hakekat jiwa. Filsafat menjawab
berbagai masalah-masalah manusia dengan mengadakan perenungan-perenungan
kefilsafatan, karena filsafat tidak lain adalah kebenaran hasil berpikir yang
dilakukan secara radikal, spekulatif dan universal.
Komentar
Posting Komentar