Langsung ke konten utama

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Menuju Indonesia 7 Besar Dunia (bag 1)

Berikut ini adalah abstrak atau kutipan dari jurnal ilmiah (english) berbayar/ tesis/skripsi/artikel yang dapat Anda miliki secara utuh (full paper) dengan menghubungi admin ~~ 

Abstrak
Kurikulum 2013 menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk menyempurnakan sistem pendidikan nasional sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain itu, penerapan kurikulum baru ini juga diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus yang mampu menjawab tantangan zaman, yaitu generasi muda yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Dengan demikian, cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi salah satu negara besar di dunia akan dapat terwujud sesuai dengan target yang dicanangkan dalam konsep Visi Indonesia 2030. (oleh: Didik Suhardi, Ph.D. Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdas Kemdikbud, Dosen Luar Biasa Universitas Negeri Surabaya)

“Zaman itu berubah. Yang paling dibutuhkan di masa mendatang yaitu kreativitas. Ke depan, kita butuh anak-anak yang kreatif!”  
Mohammad Nuh (Mendikbud RI)
-           
PENDIDIKAN menjadi salah satu kebutuhan utama bagi bangsa manapun di dunia. Terlebih lagi di era globalisasi seperti sekarang ini di mana persaingan antar negara sudah semakin ketat. Batas-batas ruang dan waktu yang selama ini menjadi dinding penyekat interaksi bangsa-bangsa di dunia sudah semakin menipis, bahkan nyaris tidak ada lagi. Kompetisi sudah dimulai, setiap bangsa harus siap untuk turut terlibat di dalamnya apabila tidak ingin tergerus kemajuan zaman dan terkucil dari peradaban global.
Prediksi Giddens (1990: 4) bahwa kemajuan teknologi dan informasi akan mengakibatkan apa yang disebut sebagai culture shock (geger budaya) terbukti tepat. Karakter kehidupan sosial di dunia modern yang dengan cepat berubah telah menimbulkan keguncangan hebat bagi penghuninya. Mereka yang gagap terhadap revolusi peradaban dunia ini tentunya akan semakin jauh tertinggal dari golongan yang lebih tanggap dan mampu merespon serta menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Jangan sampai Indonesia gagal memahami dan bahkan gagap dalam menyikapi lajunya arus globalisasi yang didukung oleh perkembangan teknologi informasi yang bergerak super cepat. Stromquist & Monkman (2000: 3) menyebut bahwa globalisasi telah menjadi fenomena yang mempengaruhi kesadaran dalam peradaban, kehidupan, dan budaya manusia di dunia. Dalam bidang ekonomi, globalisasi ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Berbagai bentuk perjanjian kerja sama ekonomi telah diluncurkan, seperti kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC), perdagangan bebas ASEAN (AFTA), kesepatakan perdagangan antara negara-negara ASEAN dan China (ACFTA), dan sebagainya yang pada dasarnya menuntut adanya persaingan keunggulan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu berjibaku di alam globalisasi karena era ini menjanjikan peluang bagi terciptanya kemakmuran, keadilan, dan demokrasi (Budi Winarno, 2008: xv).
Untuk itu, Indonesia harus segera berbenah agar bisa sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Apalagi, Indonesia mempunyai harapan tinggi untuk menjadi salah satu dari 7 (tujuh) negara terbesar di dunia pada tahun 2030 mendatang. Cita-cita ini tentu saja tidak mudah untuk dicapai. Seluruh elemen bangsa harus bekerja keras dan saling mendukung demi mewujudkan impian tersebut.
Mewujudkan Masyarakat ASEAN 2015
Sebelum menuju tatanan dunia baru di tahun 2030, Indonesia harus terlebih dulu mempersiapkan diri untuk menyongsong Masyarakat ASEAN 2015 yang akan dimulai pada tanggal 31 Desember 2015 mendatang. Masyarakat ASEAN adalah langkah signifikan yang telah digagas dan akan diterapkan oleh perhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN yang sudah terbentuk sejak tahun 1967 (Taufik H Mihardja, dalam http://internasional.kompas.com).
Di sisi lain, masyarakat ASEAN 2015 merupakan percepatan dari Visi ASEAN 2020 yang dicetuskan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-2 pada tanggal 15 Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia (Departemen Perdagangan RI, tt: v). Visi ASEAN 2020 dipersiapkan agar negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dapat turut bersaing di era globalisasi dan mampu menempatkan diri sejajar dengan negara-negara di kawasan lain.
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 membuat negara-negara ASEAN harus cepat berbenah dan memulihkan diri. Oleh karena itu, pada KTT ASEAN ke-9 yang digelar di Bali, Indonesia, pada tahun 2003, melalui perjanjian Bali Concord II, dibentuklah Komunitas ASEAN (ASEAN Community) yang memfokuskan kerjasama antar negara ASEAN di bidang keamanan-politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Selain itu, dalam KTT ASEAN ke-9 di Bali tersebut dicetuskan juga pembentukan ASEAN Economic Community atau AEC.
Bersambung ke bagian 2: KLIK DI SINI




 

Komentar

advertisement

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Kurikulum Indonesia tahun 1952

ZonaSainsKita~ Kurikulum 1952 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1947, dimana kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran.Karena itu, kurikulum 1952 lebih dikenal sebagai  Rencana Pelajaran Terurai 1952 . Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sudah digunakan pada masa tersebut. Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.Bahkan dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya.Hal ini terjadi sampai tahun 1949.Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-un

Sejarah Kurikulum Indonesia: Rencana Pendidikan 1964

Landasan pengembangan Kurikulum 1964 Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968/ 19 69. Struktur dan materi kurikulum pada periode tersebut di SD dan SMP tidak banyak mengalami perubahan kecuali pada kurikulum mata pelajaran Kewarganegaraan dan Sejarah yang diperbaharui karena perubahan politik, seperti masuknya Manipol Usdek dalam kurikulum 1964. Sebagai bagian dari Pendidikan Kewarganegaraan dan diubahnya materi Pendidikan Kewarganegaraan pada er a Orde Baru ( Kurikulum 1968 ) menjadi Pendidikan Moral Pancasila. Pada kurikulum 1968/1969 di tingkat SMA terjadi perubahan penjurusan dan struktur kurikulum antara tahun 1950, 1964 dan 1968/1968 . Pada sekitar tahun 1963, terjadi revolusi di segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusunlah Rencana Pendidikan yang dimaksudkan dalam rangka pembinaan bangsa. Latar belakang dan dasar pemikiran penyusunan Rencana Pendidikan ini adalah agar bangsa yang

Tokoh-tokoh Psikologi Gestalt

1.         Max Wertheimer (1880-1943) Max Wertheimer adalah tokoh tertua dari tiga serangkai pendiri aliran psikologi Gestalt. Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880. Ia mendapat gelar Ph.D nya di bawah bimbingan Oswald Kulpe. Antara tahun 1910-1916, ia bekerja di Universitas Frankfurt di mana ia bertemu dengan rekan-rekan pendiri aliran Gestalt yaitu, Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Bersama-sama dengan Wolfgang Koehler (1887-1967) dan Kurt Koffka (1887-1941) melakukan eksperimen yang akhirnya menelurkan ide Gestalt. Tahun 1910 ia mengajar di Univeristy of Frankfurt bersama-sama dengan Koehler dan Koffka yang saat itu sudah menjadi asisten di sana. Konsep pentingnya : Phi phenomenon, yaitu bergeraknya objek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia melakukan interpretasi. Weirthmeir menunjuk pada proses interpretasi dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini terjad