Langsung ke konten utama

Metode Penelitian Survei

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best,1982:119). Penelitian ini juga disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, di mana pegumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

 

Dash, Jasna Nikolic

Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak dilakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Salah satu jenis penelitian deskriptif adalah penelitain survei dan penelitian evaluasi.

A. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuannya yaitu

1. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip penelitian survei dan evaluasi

2. Untuk menjelaskan pelaksanaan, dan pelaporan hasil dari penelitan survei dan penelitian evaluasi

3. Untuk menyebutkan contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian survei dan penelitian evaluasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penelitian Survei

Menurut Prof. Dr. Bambang Subali M.S

Penelitian survei merupakan penelitian yang datanya dihimpun dengan cara self report , artinya pihak yang diteliti diminta untuk melaporkan data tentang hal-hal yang diteliti yang ada pada diri mereka. Oleh karena itu dalam penelitian survei, pihak yang diteliti disebut dengan istilah responden. Pelaporan data dari responden dihimpun dengan wawancara (interview ) atau dengan cara mengisi angket ( questionnaire ).

Menurut Sukardi (2003) penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting, yaitu :

1. Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat ini

2. Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan, dan

3. Menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.

a. Karakteristik Survei menurut Sukmadinata (2012:54), yaitu :

1. Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi

2. Informasi dikumpulkan melalui suatu pertanyaan (umumnya tertulis walaupun juga lisan) dari suatu populasi

3. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.

b. Langkah-langkah penelitian survei

Langkah-langkah yang diperlukan agar memperoleh data atau informasi yang diharapkan dalam penelitian survei adalah sebagi berikut :

Menurut Babbie, 1982 dalam Sukardi, ada tiga langkah penting dan menentukan keberhasilan penelitian survei (Babbie, 1982), yaitu :

1. Mengembangkan atau membuat angket

2. Pemilihan sampel, dan

3. Mengumpulkan data dengan wawancara atau dengan angket/kuisioner

Menurut Sukardi (2013), ada minimal tiga persyaratan untuk melakukan penelitian survei. Ketiga persyaratan pendahuluan tersebut ialah

1. Perlunya tujuan penelitian yang tepat

2. Adanya populasi yang menjadi pusat kegiatan penelitian, dan

3. Sumber pembiayaan yang mencukupi.

Detail tahapan penelitian survei menurut (Isaac dan Michael, 1982) dalam Sukardi, yaitu sebagai berikut.

1. Menentukan tujuan dan skope survei

2. Mendesian angket atau petunjuk wawancara

3. Mengetes instrumen untuk mengidentifikasi dan memperbaiki item yang kurang relevan, dan mencapai format yang baik, mudah ditabulasi dan dianalisis.

4. Jika menggunakan wawancara sebaiknya dibuat guide-nya, dilakukan oleh orang-orang yang terlatih

5. Yakinkan bahwa instrumen harus memiliki karakteristik jelas, simple, dan langsung berkaitan dengan permasalahannya

6. Menggunakan program computer yang relevan dan efesien

7. Mempertimbangkan sifat-sifat penting dari respondenyang menjadi sasaran, utamanya ketika survei dilaksanakan dan analisis data dilakukan

8. Bayangkan variasi hasil yang mungkin muncul dari penelitian survei, termasuk efek yang mungkin mengejutkan.

Menurut Sukmadinata dalam McMillan dan Schumacher (2001) langkah-langkah survei yaitu:

1. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum berisi rumusan yang lebih bersifat umum tentang apa yang ingin dicapai dengan penelitian ini, sedangkan tujuan khusus berisi rumusan tentang sasaran-sasaran lebih spesifik yang ingin dicapai.

2. Memilih sumber dan populasi target.

3. Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data. Untuk mendapatkan data yang objektif dan akurat diperlukan instrumen yang valid atau menghimpun data yang ingin benar-benar dihimpun.

4. Petunjuk pengisian instrumen. Petunjuk harus berisi rumusan yang jelas tentang maksud pengedaran angket, serta apa yang harus dikerjakan oleh responden dan bagaimana pengerjaannya.

5. Penentuan sampel. Sampel harus mewakili populasi baik dalam jumlah maupun karakteristiknya.

6. Pembuatan alamat responden. Dalam pengumpulan data yang menggunakan jasa pos buatlah alamat yang jelas, dan gunakan alamat yang mudah dijangkau oleh petugas kantor pos.

7. Uji coba instrumen. Uji coba instrumen untuk menguji cobakan apakah petunjuk pengisian, butir-butir pertanyaan mana yang tidak jelas atau menimbulkan penafsiran ganda.

8. Tidak lengkap dan tidak mengembalikan instrumen. Dalam peklaksanaan survei melalui pos seringkali tidak semua instrumen tidak dapat kembali dan terjawab lengkap. Jika rata-rata yang kembali dan terjawab lengkap adalah 70% maka termasuk persentase yang cukup baik dan sebaliknya jika kurang dari 70% maka termasuk kurang berhasil dan harus ada kegiatan lanjutan untuk mengirimkan angket pada sampel lainnya.

9. Tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut dilakukan setelah satu atau dua minggu dari batas pengembalian angket.

Dalam penelitian survei ada beberapa variasi dalam pelaksanaanya. Dalam konteks pendidikan dan tingkah laku pendidikan penelitian survei dikelompokkan menjadi lima macam bentuk, yaitu survei catatan, survei menggunakan angket yang menggunakan jasa pos, survei melalui telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual (Sukardi, 2013).

c. Teknik samplingnya

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Penelitian survei dapat dilakukan dengan mendata seluruh anggota populasi. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Probability sampling terdiri dari simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). Sedangkan teknik nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, teknik ini meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, snowball sampling (Sugiyono, 2010:118). Penarikan sampel pada penelitian survei dibedakan berdasarkan pada ukuran populasinya. Bila populasinya tidak terbatas atau tidak berhingga ( infinite population/unknown population ) maka penarikan sampel tidak dapat dilakukan secara acak/random sehingga dikenal dengan istilah nonrandom sampling . Bila populasinya terbatas, maka dapat dibuat kerangka sampel ( sample frame ) yang memuat daftar seluruh anggota populasi. Dengan adanya kerangka sampel dapat dilakukan penarikan sampel secara acak (random). Dengan pengambilan sampel secara acak maka akan dapat dihindari kekeliruan yang sistematik (systematic error) dan akan dapat mewakili populasinya (Prof. Dr. Bambang Subali M.S).

d. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk menganalisis data yang telah dihasilkan dalam penelitian. Pada prinsipnya, teknik analisis data survei tergantung kepada tujuan penelitiannya. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis dengan teknik analisis yang sesuai. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data meliputi:

1. Persiapan

- Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi

- Mengecek kelengkapan data

- Mengecek macam isian data

2. Tabulasi

- Memberi skor terhadap item-item yang perlu diberi skor

- Memberikan kode terhadap item-item yang perlu diberi skor

- Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang akan digunakan

- Memberikan kode(coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan computer

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Maksudnya adalah pengolahan data yang diperoleh menggunakan rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil.

e. Contoh penelitian survei

Penelitian survei banyak digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijaksanaan pendidikan. Contohnya Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nono Harsono Sunaria (2003) yang berjudul “Pengaruh Implementasi Kebijakan Program Penyetaraan Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Sekolah Dasar Tahun 2003” menemukan bahwa implementasi kebijakan program penyetaraan pendidikan D-II PGSD UPI secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru SD yaitu sebesar 62,61 persen, sedangkan 37,39 persen ditentukan oleh variabel lain.

Komentar

advertisement

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Kurikulum Indonesia tahun 1952

ZonaSainsKita~ Kurikulum 1952 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1947, dimana kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran.Karena itu, kurikulum 1952 lebih dikenal sebagai  Rencana Pelajaran Terurai 1952 . Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sudah digunakan pada masa tersebut. Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.Bahkan dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya.Hal ini terjadi sampai tahun 1949.Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-un

Tokoh-tokoh Psikologi Gestalt

1.         Max Wertheimer (1880-1943) Max Wertheimer adalah tokoh tertua dari tiga serangkai pendiri aliran psikologi Gestalt. Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880. Ia mendapat gelar Ph.D nya di bawah bimbingan Oswald Kulpe. Antara tahun 1910-1916, ia bekerja di Universitas Frankfurt di mana ia bertemu dengan rekan-rekan pendiri aliran Gestalt yaitu, Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Bersama-sama dengan Wolfgang Koehler (1887-1967) dan Kurt Koffka (1887-1941) melakukan eksperimen yang akhirnya menelurkan ide Gestalt. Tahun 1910 ia mengajar di Univeristy of Frankfurt bersama-sama dengan Koehler dan Koffka yang saat itu sudah menjadi asisten di sana. Konsep pentingnya : Phi phenomenon, yaitu bergeraknya objek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia melakukan interpretasi. Weirthmeir menunjuk pada proses interpretasi dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini terjad

Jenis-jenis Penelitian Pengembangan (Development Research)

Jenis-jenis penelitian yang utama pada penelitian pengembangan (Akker,1999): 1.      Penelitian formatif. Aktivitas penelitian ketika melakukan keseluruhanproses pengembangan suatu intervensi yang spesifik mulai daripenyelidikan belajar melalui evaluasi belajar (summatif dan formatif),mengoptimalisasi mutu intervensi pada pengujian prinsip-prinsiprancangan. 2.      Studi rekonstruksi. Analisis penelitian yang menyelenggarakan prosespengembangan beberapa intervensi, berfokus pada artikulasi danspesifikasi prinsip-prinsip rancangan. Komponen Utama Penelitian Pengembangan (DR) Menurut Tim Puslitjaknov (2008), metode penelitian pengembangan memuat 3  komponen utama yaitu: (1) Model pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk. Deskripsi dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut: Model Penelitian Pengembangan Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptua